tobong

Penonton

Penonton ludruk tobongan sesungguhnya adalah penentu utama keberlangsungan perkumpulan ludruk. Demikian pula kehidupan para anggota perkumpulan ludruk sesungguhnya bergantung kepada penonton ludruk yang dengan setia menghadiri pertunjukan, membayar tiket pertunjukan, dan yang dengan sukarela nyawer gending-gending manasuka. Terima kasih kepada para penonton tercinta atas kesetiaannya untuk hadir menikmati pertunjukan kami.

Para penonton setia menikmati seni pertunjukan rakyat ini dengan tempat duduk apa adanya, lesehan di tanah kering atau rerumputan, atau ada yang sembari jagongan di warung-warung kopi di pinggir panggung pertunjukan.

Cuaca hujan dan jemek-nya (basah-nya) lantai arena penonton terkadang menjadi kendala menonton ludruk. Sedikit inovasi yang dilakukan Ludruk Suromenggolo tampaknya dapat membuat penonton lebih merasa nyaman. Lonjoran-lonjoran bambu yang awalnya tergeletak begitu saja di lantai tanah saat ini sudah diberi kaki, sehingga lonjoran bambu tersebut dapat menyerupai bangku duduk untuk penonton.

Belum memuaskan dan belum layak memang, tetapi setidaknya membuat penonton menjadi lebih nyaman.





About Ludruk Suromenggolo

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.