Para penonton setia menikmati seni pertunjukan rakyat ini dengan tempat duduk apa adanya, lesehan di tanah kering atau rerumputan, atau ada yang sembari jagongan di warung-warung kopi di pinggir panggung pertunjukan.
Cuaca hujan dan jemek-nya (basah-nya) lantai arena penonton terkadang menjadi kendala menonton ludruk. Sedikit inovasi yang dilakukan Ludruk Suromenggolo tampaknya dapat membuat penonton lebih merasa nyaman. Lonjoran-lonjoran bambu yang awalnya tergeletak begitu saja di lantai tanah saat ini sudah diberi kaki, sehingga lonjoran bambu tersebut dapat menyerupai bangku duduk untuk penonton.
Belum memuaskan dan belum layak memang, tetapi setidaknya membuat penonton menjadi lebih nyaman.
0 komentar:
Posting Komentar