Lakon

Suminten Edan


Suminten Edan adalah sebuah roman atau cerita legenda asli daerah Trenggalek yang melibatkan 2 wilayah tetangga, yaitu Ponorogo dan Kediri. Cerita ini mengisahkan seorang gadis anak petani biasa yang tak jadi menikah dengan sang pangeran sehingga kesedihannya membuatnya jatuh sakit yang akhirnya menjadi lupa ingatan. Di balik cerita ini sebenarnya juga terpapar bagaimana persaingan, perjuangan, dan juga cinta kasih seorang ayah yang juga seorang warok terhadap anak perempuannya. Cerita ini sangat dikenal masyarakat 3 wilayah tersebut.

Pada zaman dahulu Kanjeng Adipati Trenggalek Raden Nata Kusuma mempunyai seorang putra yang bernama Raden Mas Subrata. Wajahnya tampan, cerdik dan banyak pengetahuan yang ikut campur dalam urusan keamanan para rakyatnya.

Waktu itu di wilayah Trenggalek bagian barat, keamanan dan kenyamanan rakyat terganggu oleh para begal (perampok) yang biasa muncul di dekat hutan Ponorogo. Banyak para rakyat yang mengadu dan meminta pertolongan pada Kanjeng Adipati.

Kanjeng Bupati kemudian mengutus putranya Raden Mas Subrata untuk mengatasi masalah dan memberi pengeayoman pada masyarakat tersebut. Kemudian Raden Mas Subrata juga mengemban tugas untuk menyebarluaskan berita sayembara, siapa saja yang bisa menangkap para begal tersebut hidup atau mati akan diberi hadiah dari kerajaan.

Berita tersebut tersebar luas hingga Warok Siman yang berasal dari desa Kasimanan dekat perbatasan Ponorogo mendengarnya. Dia segera berangkat untuk mencari para begal yang telah membuat kerusuhan di bagian barat Kadipaten Trenggalek tersebut. Ternyata pemimpin begal yang membuat kerusuhan tersebut adalah Surogentho anak dari Surobangsat. Warok Siman kemudian mengingatkannya, dan Surogentho pun menurutinya kemudian meninggalkan tempat itu.

Ia pergi ke arah utara, dalam perjalanan Surogentho bertemu dengan gadis cantik yang bernama Cempluk anak dari Warok Suromenggolo. Dasar anaknya nakal, Surogentho menggodanya sampai-sampai akan memperkosanya. Kemudian Raden Mas Subrata yang kebetulan lewat mencegahnya. Tapi Surogentho tidak terima atas perlakuan Raden Mas Subrata dan terjadilah pertempuran.

Karena merasa kalah ilmu dalam pertempuran Raden Mas Subrata kabur mengejar Cempluk yang telah lari terlebih dahulu. Sesampainya di dekat rumah, Warok Suromenggolo kaget melihat putrinya berlarian terengah-engah bersama seorang cowok yang tampan. Setelah tenang, Cempluk bercerita kepada ayahnya kalau di jalan tadi digoda oleh Surogentho dan akan dipersunting, tapi dia tidak mau. Kemudian ditolong oleh Raden Mas Subrata, tapi ia kalah dalam pertarungan dan akhirnya berlari pulang.

Tidak lama kemudian Surogentho bersama ayahnya datang. Ia memaksa Cempluk supaya menjadi istrinya.Tapi Warok Suromenggolo tidak memperbolehkannya. Terjadilah pertarungan hebat antara Warog Suromenggolo, Surobangsat dan Surogentho. Jurus masing-masing dikeluarkan untuk menjatuhkan lawan hingga ajian usus-usus pun dipakai. Dalam pertarungan ini akhirnya Warog Surobangsat dan Suromenggolo kalah.

Setelah kejadian itu Raden Mas Subrata merasa ada getaran-getaran cinta pada Cempluk. Dan ia menginginkan Cempluk untuk dijadikan istrinya.

Di lain tempat, sesudah mengusir Surogentho, Warok Siman pergi ke Trenggalek. Kemudian sang Adipati memberi hadiah putranya Raden Mas Subrata untuk dijodohkan dengan Suminten puteri Warok Siman. Warok Siman pun sangat bahagia mendapat hadiah tersebut.

Warok Siman dan istrinya pun segera mempersiapkan segala keperluan untuk pesta pernikahan anaknya. Namun, di tengah persiapan pesta ada seorang utusan yaitu Ki Patih datang untuk menyampaikan berita bahwa pernikahan kedua anak mereka dibatalkan karena Raden Mas Subrata belum pulang semenjak tugas dan tidak tahu kemana perginya. Warok Siman pun diberi emas berlian sebagai ganti hal tersebut.

Warok Siman sangat terkejut akan kabar tersebut, padahal peralatan pesta sudah tersedia semua, bahkan undangan sudah disebar sampai kemana-mana. Dia khawatir kalau putri yang sangat disayanginya sampai mendengar kabar ini. Tak dapat dihindarkan, Suminten mendengar kabar tersebut dan menjadi gila. Warok Siman sangat sedih dan kecewa akan hal tersebut.

Tidak lama kemudian datanglah adik dari Warok Siman yang memberi kabar bahwa sesungguhnya Raden Mas Subrata jatuh cinta dengan Cempluk putri dari Warok Suromenggolo, teman seperguruan Warok Siman. Mendengar kabar tersebut, hati Warok Siman terbakar, dan segera pergi ke tempat Warok Suromenggolo. Terjadilah pertarungan antara Warok Siman dengan Warok Suromenggolo.

Mereka berdua mengadu kesaktian. Dan ternyata tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah dalam pertarungan tersebut. Mereka berdua berasal dari satu perguruan yang sama dan sama-sama sakti.

Di tengah-tengah pertarungan yang dahsyat, tiba-tiba mereka berdua berhenti karena kedatangan Suminten yang tertawa sendiri dan bertingkah aneh. Mengetahui hal tersebut Warok Suromenggolo merasa iba dan dan segera mengobati Suminten.

Setelah Suminten sembuh, kemudian dimintakan keadilan di Trenggalek. Akhirnya Suminten menjadi istri Raden Mas Subrata, Cempluk sebagai istri pertama dan Suminten menjadi istri kedua.

About Ludruk Suromenggolo

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.